Laman

Capsaicin dan Sensasi Pedas


Kalian semua pasti sudah tahu bahwa memakan cabai dapat menimbulkan sensasi pedas di lidah. Pernahkah kalian bertanya mengapa bisa seperti itu?




Hal ini tidak lain disebabkan oleh senyawa kandungan dari cabai itu sendiri. Di dalam buah cabai atau tanaman lain dari genus Capsicum  terdapat kumpulan senyawa kimia golongan capsaicinoids yang merupakan hasil metabolisme sekunder.Capsaicinoid inilah yang menimbulkan sensasi terbakar dan nyeri pada lidah.Capsaicin adalah capsaicinoid yang terbanyak pada buah cabai diikuti oleh dihidrocapsaicin.Capsaicin murni memiliki cirri-ciri sebagai senyawa hidrofobik, tanpa warna, tanpa bau, dan struktur antara crystalline hingga seperti lilin. Terdapat pula senyawa capsaicinoid yang minor, seperti nordihydrocapsaicin, homodihydrocapsaicin, dan homocapsaicin.Efek dari senyawa capsinoid minor ini terhadap rangsang saraf hanya setengah dari capsaicin dan dihidrocapsaicin.

Sensasi rasa nyeri dan terbakar (pedas) dari capsaicin timbul akibat efek iritatif.Hal ini terjadi setelah interaksi dengan neuron sensorik.Capsaicin merupakan salah satu senyawa  grup fungsional vanilloid, sehingga senyawa ini berikatan dengan reseptor VR1 (Vanilloid Receptor Subtype1). VR1 adalah ion channel receptor, yang apabila teraktivasi akan menginduksi masuknya kation kedalam sel. Kation ini bila telah mencapai nilai ambang akan menimbulkan depolarisasi sehingga terbentuklah impuls menuju ke otak.Efek ini sama dengan efek iritatif yang ditumbulkan oleh panas maupun trauma.Tetapi capsaicin tidak memberikan trauma pada jaringan secara langsung pada dosis rendah


 bentuk senyawa capsainin

Untuk mengatasi rasa pedas tersebut,dapat dengan susu dingin atau minuman dingin berlemak lain. Hal ini disebabkan karena kasein memiliki efek detergen terhadap capsaicin.Minuman dengan larutan gula 10% pada suhu 200C (ribet amat..hehe..) juga efektif untuk menghilangkan rasa pedas. Jika tidak dilakukan tindakan apapun maka respon dari rasa pedas akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa jam, walaupun kebanyakan orang Indonesia tampaknya sudah tidak merasa pedas lagi dalam beberapa menit :p

Di alam ini tidak ada sesuatu yang diciptakan tanpa tujuan, cabai di anugerahi capsaicin oleh Tuhan agar tumbuhan ini dapat melestarikan jenisnya.Biji cabai akan hancur apabila ada hewan yang mengunyahnya.Oleh karena itu, disekitar biji cabai banyak sekali kandungan capsainin-nya.sehingga menyebabkan hewan enggan untuk memakan cabai karena kepedesan.Gajahpun benci dengan tanaman cabai, dan akan menghindari suatu tempat yang banyak ditanami cabai dengan menggunakan penciumannya yang sensitif.Cara ini dipakai untuk melindungi suatu pemukiman dari serangan gajah. Burung tidak memiliki reseptor untuk  capsaicin sehingga tidak akan merasakan pedas.Tetapi ini bukan suatu masalah bagi cabai karena burung tidak mempunyai geraham yang dapat menghancurkan biji cabai.Setelah keluar bersama feses burung, biji tersebut dapat melanjutkan germinasi. Capsaicin juga dapat melindungi cabai dari serangan mikroba jamur.

Di dalam dunia medis  capsaicin digunakan untuk mengalihkan rasa nyeri karena apabila saraf terangsang capsainin yang memberikan efek terbakar, influks rangsang akan menghambat saraf untuk melaporkan rasa nyeri selama durasi tertentu. Pada pajanan yang kronis, neuron akan mengalami penurunan neurotransmitter sehingga mengurangi respon nyeri dan menghambat inflamasi neurogenik. Selain mekanisme diatas, capsaicin dapat merangsang SSP untuk menyekresi endorphin yang efektif sebagai analgetik.  Dalam studi akhie-akhir ini,capsaicin pada binatang percobaan dilaporkan dapat membunuh sel-sel karsinogenik dan menyembuhkan diabetes mellitus (diabetes tipe 1).

Efek iritatif capsaicin tidak hanya berlangsung di mulut dan lidah, tetapi dapat sampai hingga lambung dan usus. Pada beberapa orang yang peka, hal ini akan menyebabkan lambung teriritasi hingga sekresi getah lambung meningkat dan gerak peristaltic saluran pencernaan juga meningkat.Akibatnya orang tersebut akan mencret. Capsaicin dosis tinggi dapat menyebabkan gastro-esophageal reflux, dan menurut beberapa penelitian (walaupun masih diperdebatkan) dapat menyebabkan kanker lambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar